Buku ini mengkaji hubungan antara fluktuasi harga cokelat dunia dengan perilaku produksi kakao di Indonesia, menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB). Harga kakao internasional dipandang sebagai sinyal pasar yang memengaruhi sikap, norma sosial, serta kontrol perilaku petani dalam menentukan niat berinvestasi. Analisis dalam buku ini menegaskan bahwa harga tinggi tidak serta-merta meningkatkan produksi. Peran niat investasi petani sebagai variabel mediasi dan dukungan pemerintah sebagai variabel moderasi menjadi faktor kunci. Berbagai aspek dibahas mulai dari dampak global (defisit pasokan Afrika Barat, perubahan iklim, volatilitas pasar berjangka), tantangan nasional (kebun menua, serangan hama, kualitas biji), hingga potensi hilirisasi kakao Indonesia. Pembahasan wilayah menyoroti kontribusi Sulawesi sebagai pusat produksi nasional, Sumatera dengan peluang peningkatan kualitas, serta Kalimantan yang berpotensi mengembangkan kakao berbasis agroforestry dan pasar niche. Buku ini juga menyajikan rekomendasi praktis berupa strategi peremajaan, peningkatan produktivitas, adaptasi iklim, serta kebijakan hilirisasi yang dapat memperkuat daya saing kakao Indonesia di pasar global. Dengan memadukan analisis data, teori perilaku, serta perspektif kebijakan, buku ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang komprehensif mengenai masa depan kakao Indonesia, baik dari sisi produksi, investasi petani, maupun strategi nasional dalam menghadapi dinamika pasar dunia.
Reviews
There are no reviews yet.